Like Butter

Nikmat rasanya mendengarkan lagu ceria ‘Butter’ BTS. Pikiran sayapun tenang dan senang. Memang melakukan sesuatu yang kita sukai akan beda rasanya dari melakukan sesuatu yang ‘terpaksa’ harus kita kerjakan. Maka beruntunglah orang-orang yang dapat melakukan suatu pekerjaan yang memang sekaligus hobi dari orang tersebut. Misalnya seperti grup musik Korea BTS tadi, mereka melakukan kesukaannya dalam menyanyi dan menari, sekaligus berkarir dan menghasilkan pendapatan yang lebih dari cukup.

            Tentunya kesuksesan tidak datang pada BTS begitu saja, serta orang terkenal lainnya yang sukses dibidangnya. Sudah banyak saya baca mengenai bagaimana perjuangan orang dalam mencapai apa yang mereka cita-citakan. Berjuang untuk sesuatu yang kita sukai dan cintai tentunya justru akan menambah semangat dan tantangan untuk mencapainya.

            Kebalikannya, terkadang ada suatu hal yang ‘terpaksa’ harus kita lakukan karena tidak ada pilihan lain. Misalnya, hobi dan cita-cita Ali (nama samaran) adalah menjadi orang terkenal dalam bidang musik. Ia sudah berusaha berlatih, ikut banyak lomba-lomba idol, namun nasib belum sepenuhnya berpihak padanya. Ali seringkali gagal dalam mencoba menggeluti bidang yang ia sukai tersebut. Orang tuanya juga memaksanya untuk kuliah dalam bidang manajemen ekonomi, yang semakin ‘menambah penderitaannya’. Namun siapa sangka, ternyata Ali saat ini menjadi produser musik yang cukup terkenal, yang didukung dengan bekal ilmu manajemen ekonominya.

            Intinya adalah berusahalah menyukai apa yang kita memang terpaksa harus lakukan. Selalu berpikir positif, bahwa semua yang kita harus lakukan ada kalanya justru menjadi penolong kita di kemudian hari. Di sisi lain, apabila kita menyukai sesuatu dan ada kesempatan menekuninya, maka berusahalah menekuni dan konsisten mempelajari dan menguasainya, karena tanpa kita sadari hal ini juga akan menolong kita di kemudian hari. Sebagai contoh, RM yang berperan sebagai leader BTS, sangat senang menonton film serial “Friend” sewaktu ia masih remaja. Ia mempelajari Bahasa Inggris melalui film-film tersebut. Siapa sangka bahwa apa yang ia pelajari dahulu, ternyata menjadi bekal yang sangat berguna ketika dia berkarir secara global, dengan dunia di luar negaranya sendiri.

            Selalu berusaha dan yakin bahwa semua ada waktu dan masanya, begitu juga dengan diri kita. Yakinlah bahwa suatu saat nanti kita akan diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk mencapai apa yang kita cita-citakan, dalam waktu dekat ataupun jauh. Maka bersiap-siaplah menghadapi momen tersebut, dengan tetap berusaha dan berdoa.

Tentang rianasahrani

I'm a psychology lecturer, focus on wisdom, self-reflection, live experiences, positive psychology.
Pos ini dipublikasikan di Uncategorized dan tag , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar